Selasa, 03 Desember 2013

quotes dari facebook 5

Berhentilah Mengeluh
Pantaskah kita mengeluh? Padahal kita telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia.

Layakkah kita berkeluh kesah? Padahal kita telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan kita untuk membenahi segala sesuatunya.

Apakah kita bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab kita?

Janganlah kekuatan yang ada pada diri kita, terjungkal karena kita berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati kita. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena kita tidak tahu jawaban dari masalah kita tersebut.

Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kita. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak kita. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru.

Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding kita. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh.

Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali.

"Jika demikian masihkan kita lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini?"

Jumat, 15 November 2013

Quotes dari status di facebook 4

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya; "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab; "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak." "Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.

Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?" Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. "Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang guru masih melanjutkan; "Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda."

Kamis, 14 November 2013

Quotes dari status di facebook 3

Bila ada ajakan untuk berbagi, apa yang ada di pikiran anda? Berbagi dana, pakaian layak pakai, sembako, susu, makanan atau bentuk material lainnya. Jawaban itu boleh jadi karena pengaruh ide materilistik yang telah mengglobal. Mengukur segala sesuatunya dengan ukuran yang bersifat material dan kasat mata. Pengalaman nyata dari ayah angkat saya mungkin bisa menjadi pelajaran bahwa berbagi tidaklah mesti berbentuk material.

Setiap tahun, ayah angkat saya punya kebiasan berkeliling ke berbagai panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjungan biasanya dilakukan dua kali. Awal bulan Ramadhan dan akhir bulan Ramadhan. Kunjungan pertama adalah survey untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan atau rumah yatim. Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

Ketika berkunjung ke salah satu rumah yatim, ayah angkat saya bertemu dengan seorang bocah bernama Nina.
"Nina, apa yang anakku mau sayang"
begitu ayah saya membuka percakapan.
"Nina mau baju baru?, sepatu
baru?, tas baru? Atau apa nak? tambah ayah saya.
"Nggak ah... ntar om marah" jawab Nina.
"nggak sayang, om tidak akan marah" ayah saya menimpali.
"Nggak ah... ntar om marah" Nina mengulang jawabannya.

Ayah saya berpikir, pasti yang diminta Nina adalah sesuatu yang mahal. Rasa keingintahuan orang tua saya semakin menjadi. Maka dia dekati lagi Nina sambil berkata, "ayo nak katakan apa yang kamu minta sayang" "Tapi janji ya om tidak marah" jawab Nina manja. "Om janji tidak akan marah sayang" tegas ayah saya. "Bener om tidak akan marah" sahut Nina agak ragu. Ayah saya menganggukkan kepala pertanda bahwa ia setuju untuk tidak marah Nina menatap tajam wajah ayah saya. Sementara ayah saya berpikir, apa gerangan yang diminta oleh Nina. "Seberapa mahal sich yang bocah kecil ini minta sampai dia harus meyakinkan bahwa saya tidak akan marah' pikir ayah saya. Sambil tersenyum orang tua saya mengatakan "ayo nak, katakan, jangan takut, om tidak akan marah nak."

Dengan terus menatap wajah ayah saya, Nina berkata; "bener ya om tidak marah." Sekali lagi ayah saya mengganggukan kepala. Dengan wajah berharap-harap cemas, Nina mengajukan permintaanya "om, boleh nggak saya memanggil ayah" Mendengar jawaban itu, tak kuasa ayah saya membendung air matanya. Segera dia peluk Nina dan mengatakan "tentu anakku..tentu anakku...mulai hari ini Nina boleh memanggil ayah, bukan om" Sambil memeluk erat ayah saya, dengan terisak Nina berkata "terima kasih ayah... terima kasih ayah...

Hari itu, adalah hari yang tak akan terlupakan buat ayah saya. Dia habiskan waktu beberapa saat untuk bermain dan bercengkrama dengan Nina. Karena merasa belum memberikan sesuatu yang berbentuk material kepada Nina maka sebelum pulang, ayah saya berkata kepada Nina "anakku, sebelum lebaran nanti ayah akan datang lagi kemari bersama ibu, apa yang kamu minta nak?" "Khan udah tadi, Nina sudah boleh memanggil ayah" sergah Nina. "Nina masih boleh minta lagi sama ayah. Nina boleh minta sepeda, otoped atau yang lain, pasti akan ayah kasih." Sambil memegang tangan ayah saya, Nina memohon "nanti kalau ayah datang sama ibu ke sini, saya minta ayah bawa foto bareng ayah, ibu dan kakak-kakak, boleh khan ayah?"

Tiba-tiba kaki orang tua saya lunglai, dia terduduk, bersimpuh di depan Nina. Dia peluk lagi Nina sambil bertanya; "buat apa foto itu nak?" Tanpa ragu Nina menjawab "Nina ingin tunjukkan sama temen-temen Nina di sekolah, ini foto ayah Nina, ini ibu Nina, ini kakak-kakak Nina." Ayah saya memeluk Nina semakin erat, seolah ia tak mau berpisah dengan seorang bocah yang menjadi guru kehidupan di hari itu.

Terima kasih Nina, walau usiamu masih belia kau telah mengajarkan kepada kami tentang makna berbagi cinta. Berbagilah cinta, karena itu lebih bermakna dibandingkan dengan sesuatu yang kasat mata. Berbagilah cinta, maka kehidupan anda akan lebih bermakna. Berbagilah cinta agar orang lain merasakan keberadaan anda di dunia.

Quotes dari status di facebook 3

Bila ada ajakan untuk berbagi, apa yang ada di pikiran anda? Berbagi dana, pakaian layak pakai, sembako, susu, makanan atau bentuk material lainnya. Jawaban itu boleh jadi karena pengaruh ide materilistik yang telah mengglobal. Mengukur segala sesuatunya dengan ukuran yang bersifat material dan kasat mata. Pengalaman nyata dari ayah angkat saya mungkin bisa menjadi pelajaran bahwa berbagi tidaklah mesti berbentuk material.

Setiap tahun, ayah angkat saya punya kebiasan berkeliling ke berbagai panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjungan biasanya dilakukan dua kali. Awal bulan Ramadhan dan akhir bulan Ramadhan. Kunjungan pertama adalah survey untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan atau rumah yatim. Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

Ketika berkunjung ke salah satu rumah yatim, ayah angkat saya bertemu dengan seorang bocah bernama Nina.
"Nina, apa yang anakku mau sayang"
begitu ayah saya membuka percakapan.
"Nina mau baju baru?, sepatu
baru?, tas baru? Atau apa nak? tambah ayah saya.
"Nggak ah... ntar om marah" jawab Nina.
"nggak sayang, om tidak akan marah" ayah saya menimpali.
"Nggak ah... ntar om marah" Nina mengulang jawabannya.

Ayah saya berpikir, pasti yang diminta Nina adalah sesuatu yang mahal. Rasa keingintahuan orang tua saya semakin menjadi. Maka dia dekati lagi Nina sambil berkata, "ayo nak katakan apa yang kamu minta sayang" "Tapi janji ya om tidak marah" jawab Nina manja. "Om janji tidak akan marah sayang" tegas ayah saya. "Bener om tidak akan marah" sahut Nina agak ragu. Ayah saya menganggukkan kepala pertanda bahwa ia setuju untuk tidak marah Nina menatap tajam wajah ayah saya. Sementara ayah saya berpikir, apa gerangan yang diminta oleh Nina. "Seberapa mahal sich yang bocah kecil ini minta sampai dia harus meyakinkan bahwa saya tidak akan marah' pikir ayah saya. Sambil tersenyum orang tua saya mengatakan "ayo nak, katakan, jangan takut, om tidak akan marah nak."

Dengan terus menatap wajah ayah saya, Nina berkata; "bener ya om tidak marah." Sekali lagi ayah saya mengganggukan kepala. Dengan wajah berharap-harap cemas, Nina mengajukan permintaanya "om, boleh nggak saya memanggil ayah" Mendengar jawaban itu, tak kuasa ayah saya membendung air matanya. Segera dia peluk Nina dan mengatakan "tentu anakku..tentu anakku...mulai hari ini Nina boleh memanggil ayah, bukan om" Sambil memeluk erat ayah saya, dengan terisak Nina berkata "terima kasih ayah... terima kasih ayah...

Hari itu, adalah hari yang tak akan terlupakan buat ayah saya. Dia habiskan waktu beberapa saat untuk bermain dan bercengkrama dengan Nina. Karena merasa belum memberikan sesuatu yang berbentuk material kepada Nina maka sebelum pulang, ayah saya berkata kepada Nina "anakku, sebelum lebaran nanti ayah akan datang lagi kemari bersama ibu, apa yang kamu minta nak?" "Khan udah tadi, Nina sudah boleh memanggil ayah" sergah Nina. "Nina masih boleh minta lagi sama ayah. Nina boleh minta sepeda, otoped atau yang lain, pasti akan ayah kasih." Sambil memegang tangan ayah saya, Nina memohon "nanti kalau ayah datang sama ibu ke sini, saya minta ayah bawa foto bareng ayah, ibu dan kakak-kakak, boleh khan ayah?"

Tiba-tiba kaki orang tua saya lunglai, dia terduduk, bersimpuh di depan Nina. Dia peluk lagi Nina sambil bertanya; "buat apa foto itu nak?" Tanpa ragu Nina menjawab "Nina ingin tunjukkan sama temen-temen Nina di sekolah, ini foto ayah Nina, ini ibu Nina, ini kakak-kakak Nina." Ayah saya memeluk Nina semakin erat, seolah ia tak mau berpisah dengan seorang bocah yang menjadi guru kehidupan di hari itu.

Terima kasih Nina, walau usiamu masih belia kau telah mengajarkan kepada kami tentang makna berbagi cinta. Berbagilah cinta, karena itu lebih bermakna dibandingkan dengan sesuatu yang kasat mata. Berbagilah cinta, maka kehidupan anda akan lebih bermakna. Berbagilah cinta agar orang lain merasakan keberadaan anda di dunia.

Quotes dari status di facebook 2

Pada sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh bersama. Diantara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan karena kekuatannya. Dialah yang dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari yang terik, dan bahaya lainnya.

Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon kecil itu mulai layu karena tidak mendapat air dan makanan. Daun besar yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat keriput. Ia berusaha melindungi daun-daun lainnya dari matahari yang bersinar sangat terik sehingga daun2 sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi. Hari berganti hari, daun besar itu sudah sampai pada puncak usahanya. Ia mulai sobek-sobek sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai mengabaikannya karena ia tidak kuat lagi seperti dulu.

Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya ia berkata kepada teman-temannya : Teman-teman aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melindungi kalian, aku akan gugur. Selamat tinggal. Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah.

Musim kemarau terus berlanjut, daun-daun di pohon kecil itu saling bertahan untuk hidup. Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang telah berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat bertahan sampai sekarang.

Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah mulai kehilangan harapan. Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan akan mati. Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan makanan dari tanah. Mereka terheran-heran akan adanya keajaiban itu. Setelah lama mencari-cari, mereka menyadarinya. Mereka melihat bahwa daun besar itu sudah membusuk dan menghasilkan air dan sari makanan bagi mereka. Akhirnya dengan air dan sari makanan dari daun besar tadi, daun daun di pohon kecil itu berhasil bertahan sampai musim hujan datang.

Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal karena telah melupakan daun besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi pahlawan bagi daun-daun lainnya.

Renungan bagi kita, Janganlah menilai seseorang dengan penampilan dan kekuatannya. Allah memberikan bantuan kepada kita melalui siapa saja bahkan melalui orang yang kita anggap telah jatuh dan hina. Ingatlah rencana Allah itu ajaib dan tidak pandang bulu terhadap semua hambanya

Quotes dari status di facebook

BELAJAR DARI SIFAT KEPITING

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki. Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.

Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat.

Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.

Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.

Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.

Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini… tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.

Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak bener.

Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.

Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya. Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’:

1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak
2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri. ..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…

Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama. Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

Sabtu, 09 November 2013

Cerpenku

SALAH PAHAM
Sepulang sekolah aku langsung menaruh tasku ke atas meja, lelah sekali rasanya. Aku langsung menuju ke kamarku dan langsung melemparkan tubuhku ke atas kasur berwarna hijau muda itu untuk menghilangkan rasa lelah sejenak. Tiba-tiba beberapa menit kemudian "nananaa..." ada suara telepon berbunyi.Ternyata bunyi itu berasal dari HPku yang ada di sebelahku. Aku langsung cepat-cepat mengambil HP itu, ternyata telepon itu dari Silvi teman sekelasku. Aku langsung mengangkatnya

"hmm.. gini ta besok itu kan libur gimana kalau kita kerja kelompok?"
"ide bagus tuh sil.. lagian aku juga bosen di rumah.." jawabku
"ooke deh, nanti kita kerja di rumah Primus ya jam 09.00. Sama jangan lupa ta bilangin Dhara kalau kita besok kerja kelompoknya."
"ohh oke Sil, beress deh (y) .." kataku dengan nada yang meyakinkan
"sip.. makasi Ta.." kata Silvi dan langsung mematikan teleponnya. 

Setelah itu aku langsung menulis pesan ke Dhara tentang kerja kelompok itu. Tak lama setelah aku menekan tombol kirim pesan, HP ku bergetar ternyata Dhara membalas pesanku 
"iya ta! ,, tenang aja besok aku pasti bisa dateng kok :) !" jawab Dhara dengan singkat

****

"kringgg.. kringg.." alarmku berbunyi, woww ternyata aku bangun terlalu kesiangan , aku pun langsung berlari dari tempat tidurku  menuju ke kamar mandi. Cepat-cepat aku bersiap-siap , setelah selesai semua aku langsung berangkat ke rumah Primus dengan sepeda ku. Rumah Primus tidak terlalu jauh dari rumahku kira-kira berjarak tiga kilometer. 

setelah sampai di rumah Primus aku langsung menekan bel yang ada di depan rumahnya "ting, tong, ting .. ada tamu tuh, ada tamu" bunyinya. Tak lama kemudian Primus membukakan pintu. 
"ohh hai ta !! Ayo masuk, duduk sini" sapanya dengan ramah
"iya Prim, makasi .. ngomong-ngomong silvi mana ya Prim kok gak ada ??" tanyaku
"Tata.. tata.. ya jelaslah Silvi gak ada kan Silvi belum dateng,, haha kamu ini ada-ada ae." jawab Primus 
"hahaha... iya juga sih Prim."
lalu Primus menawariku sepiring kue yang berisi kue nastar dan kue coklat, aku langsung mengambil satu kue nastar itu dan langsung memakannya
"wahhh enak sekali Prim kue ini.." kataku sambil mengacungkan dua jempol ke arah Primus
"wkwk, iya iya dong itu kan kue yang buat mamaku.."

Setelah cukup lama berbincang-bincang dengan Primus, Tiba-tiba bel rumah Primus berbuunyi lagi..
"ting, tong, ting .. ada tamu tuh, ada tamu". Setelah Primus buka pintunya ternyata itu Silvi.
"Tataaaa.. sorry telat" teriak Silvi
"wahaha hai Sil, kena macet ya di jembatan layang?" tanyaku 
"haha apa sih Taa..."
"ya udahh gimana kalau kita mulai kerjanya?" tanya Primus
"jangann kita tunggu Dhara aja dulu paling ya lima menit lagi kok.." kata Silvi
setelah ditunggu-tunggu Dhara belum datang-datang juga padahal sudah jam sepuluh tepat.
Akhirnya si Primus menyuruh Silvi untuk melpon Dhara , tapi sayang nomer telponnya tidak aktif

"wah gimana sih Dhara telpon aja gak aktif" kata Silvi dengan raut wajah yang kecewa.
"yaa.. tau gitu kita gak sekelompokkan dengan Dhara dari awal." kata Primus
"ya betul kamu Prim udah biarin ayo kita mulai kerja jangan buang-buang waktu !." jawabku

****

keesokkan harinya di sekolah Dhara sedang duduk dengan wajah lesu di dalam kelas. aku, Silvi dan Primus langsung menghampirinya 
"Dhar kamu ini gimana kemaren kenapa kamu kok gak dateng?" kata Silvi 
"maaf, Sil akuuuu..." jawab Dhara tapi aku langsung memotng perkataannya
"udah deh Dhar jangan banyak alasan, kita kecewa sama kamuu .." kataku
"udahlah ta , sil kita dengerin dulu kenapa Dhara kemaren gak bisa dateng" kata Primus dengan sabar

Akhirnya Dhara menjelaskan apa yang terjadi. Ternyata ada saudaranya yang meninggal , sehingga dia gak bisa datang. ternyata ini semua hanya salah paham dan ini juga salahku udah menghakimi Dhara tanpa mau mendengarkan alasannya terlebih dahulu, aku dan Silvi pun merasa bersalah. Aku dan Silvi pun langsung meminta maaf ke Dhara dan aku berjanji tidak akan mengulanginya. Dhara juga meminta maaf kepada kita semua karena dia gak bisa dateng ke kerja kelompok itu. Akhirnya hubungan pertemanan kita kembali seperti awal ..

Sabtu, 02 November 2013

Kata Bijak

Kata Bijak John F Kennedy
1.  “Janganlah berdoa untuk hidup yang mudah, tetapi berdoalah untuk menjadi manusia yang tangguh”

2.   “Perubahan adalah hukum dalam kehidupan. Mereka yang hanya melihat pada masa lalu dan saat ini tentunya akan menyia – nyiakan masa depan”

3. “Kebijakan domestik hanya bisa mengalahkan kita, tetapi kebijakan asing dapat membunuh kita”

4.    “Seseorang mungkin akan mati, negara mungkin akan berjaya pun juga akan hancur, tetapi ide tentang Kehidupan tetaplah berjalan”

5. “Marilah kita untuk tidak bernegosiasi karena takut. Tetapi marilah kita tidak takut karena untuk bernegosiasi”

6. “Semakin besar kita meningkatkan pengetahuan, semakin besar pula kita mengungkapkan ketidaktahuan kita”

7.   “Marilah kita tidak mencari cara untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada masa lalu, tetapi marilah kita menerima tanggung jawab kita sendiri untuk masa depan”

8. “Kita harusnya tak pernah melupakan bahwa penghargaan terbesar bukanlah dengan mengucapkan kata – kata, tetapi dengan hidup menyatu dengan nya”

9.   “Sebuah negara yang takut membiarkan orang – orang nya menilai kebenaran dan kesalahan pada suara yang terbuka, adalah sebuah negara yang takut pada orang – orang nya”

10. “Bukanlah bertanya mengenai apa yang bisa dilakukan oleh negara untuk anda, tetapi apa yang bisa anda lakukan untuk negara anda”

11.   “Maafkanlah musuh anda, tapi jangan lupakan namanya”

Tempat angker

Berikut ini adalah tempat-tempat angker yang ada di dunia :


Hantu Gray Lady

Sekolah-sekolah yang usianya lumayan lama memang biasanya punya kisah sendiri. Nah, kebanyakan kisah itu berhubungan dengan makhluk misterius alias hantu. Seperti di sekolah Edge Grove Preparatory School, Hertfordshire, Aldenham, Inggris yang memiliki hantu bernama Gray Lady.
Sekitar 15 kilometer dari kota London, berdirilah sekolah berasrama Edge Grove Preparatory School. Sekolah ini sudah ada sejak tahun 1935. Selain sebagai sekolah biasa, Edge Grove juga merupakan sekolah asrama yang menampung siswa-siswa dari usia 3 sampai 13 tahun. Asrama sekolah ini terdiri dari asrama putri dan putra, yang menempati sebuah area seluas 113.312 meter persegi.

Nah, cerita misteri datang dari asrama putra. Kabarnya, di sana sering terlihat penampakan hantu misterius Gray Lady di beberapa ruangan, dan koridor. Ruangan dan koridor itu masih jadi bagian dari bangunan lama. Bagian tua dari bangunan asrama Edge Grove Preparatory School tadinya berfungsi sebagai rumah negara.

Banyak orang percaya, kalau Gray Lady yang sering gentayangan di tempat itu dulunya seorang penduduk yang pernah datang ke rumah itu. Tragisnya, ia terjatuh dari tangga, dan lehernya patah. Nggak heran, kalau dia jadi sering bergentayangan di bangunan tua asrama yang jadi tempat kematiannya

Hantu di Thorpe Park

Taman hiburan Thorpe Park yang berlokasi di Chertsey, Surrey, Inggris ini sempat menjadi berita utama di berbagai media pada tanggal 7 dan 8 Februari 2011 lalu. Alasannya adalah karena taman hiburan yang berdiri sejak tahun 1979 ini dikabarkan berhantu. Wah, seperti apa ya, penampakan hantunya?
Cerita bermula ketika pengelola Thorpe Park ingin menambah wahana baru bernama Storm Surge. Wahana permainan arung jeram ini rencananya akan dibangun di sekitar lokasi bernama Monk’s Walk, yaitu, suatu jalan setapak yang menghubungkan reruntuhan biara Chertsey Abeey dengan Gereja Thorpe.  Jalan ini sudah ada sejak tahun 666, jadi banyak pemakaman tua di sekitarnya. Nah, pondasi bangunan Storm Surge tersebut menembus tanah sedalam 15 meter yang dulunya terdapat beberapa peti mati dari batu.

Saat pembangunan baru berjalan beberapa minggu, para pekerja konstruksi Storm Surge melaporkan telah melihat penampakan makhluk halus berwujud biarawan tanpa kepala berjalan mengelilingi lokasi pembangunan. Nggak hanya itu, benda-benda di sekitar tempat itu pun sering bergerak-gerak sendiri dan para pekerja juga merasa ada yang “mengawasi” mereka.

Banyaknya kejadian aneh ini, bikin para pemegang saham Thorpe Park lalu memutuskan untuk memanggil tim investigasi paranormal dan forensik untuk menyelidiki daerah pembangunan. Hasilnya? Ternyata pembangunan wahana baru itu telah merusak tanah pemakaman kuno. Sepertinya para ‘penghuni makam’ marah karena daerahnya dirusak. Akhirnya, Storm Surge yang rencananya mau dibangun setinggi 20 meter ini pun harus dipindahkan ke lokasi lainnya.

Borley Rectory, Rumah Berhantu

Rumah yang dibangun untuk tempat tinggal pemuka agama Kristen tahun 1863 ini, sebenarnya hanyalah rumah biasa. Namun sejak awal didirikan, rumah yang terletak di daerah Borley, Essex, Inggris ini, sudah dihuni para makhluk gaib yang nggak malu untuk menampakkan diri. Hm, ada apa gerangan?
Kehadiran Makhluk Halus
Berdiri selama 76 tahun sejak 1863-1939, beberapa keluarga yang pernah tinggal di sana, memberikan kesaksian yang sama tentang banyaknya keanehan di rumah tersebut. Tuan rumah pertama Borley Rectory, Revd Henry Bull, menyaksikan sendiri bayangan seorang biarawati yang berkeliling rumah. Penghuni kedua bahkan melihat barang-barang di rumah jatuh dan beterbangan, seakan ada yang melempar. Keadaan rumah semakin memburuk ketika penghuni ketiga hadir. Keluarga Revd Lionel Foyster menjadi korban keganasan penghuni tak tampak di rumah itu. Marianne, istri Lionel pernah dilempar barang dan mendapat pesan di tembok rumah, yang bertuliskan, ” Marriane, “Please help get” dan “Please for help and prayers.”

Mengungkap Fenomena Borley Rectory

Penasaran dengan fenomena Borley Rectory, seorang pria bernama Harry Price sengaja menyewa rumah tersebut, tinggal di sana dan membentuk tim khusus, untuk melakukan investigasi. Hasilnya, salah satu anggota tim yang bisa berkomunikasi dengan makhluk gaib menuturkan, rumah tersebut akan terbakar habis pada malam hari dan akan ditemukan tubuh seorang biarawati, di antara reruntuhan rumah.

Tepat delapan bulan setelah penuturan tersebut, Borley Rectory terbakar habis akibat jatuhnya lampu minyak. Saksi mata bahkan melihat bayangan hantu yang keluar dari kobaran api, termasuk wajah sang biarawati yang meminta pertolongan. Harry Price kembali ke TKP dan menggali ruang bawah tanah rumah tersebut. Benar saja, ia menemukan tengkorak perempuan muda yang diduga adalah bagian tubuh sang biarawati. Hiiiyyy

sumber: majalah Gadis

Kata bijak para presiden

Kata bijak Ir.Soekarno
1.     "Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, "Kadyo siniram wayu sewindu lawase" (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).

2.     "Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya". (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno).

3.      "Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa."

4.      "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" .

5.      "Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka." (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

6.      "Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun".

7.      "Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali ". (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).

8.      "Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong" (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).

9.      "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya." (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961).

1.  "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
 


 
Rainbow Blogger Template by Ipietoon Blogger Template